Sebagai penggemar mechanical keyboard saya mempunyai beberapa keyboard yang sering saya gunakan. Namun dari semua yang saya miliki saya merasa masih kurang puas memakai keyboard tersebut dengan Galaxy Tab S7. Saya butuh keyboard kecil, ringan dan punya konektivitas bluetooth. Saya punya keyboard dengan layout 60%, sayangnya terlalu tebal dan hanya bisa pakai kabel.

Dari hasil bertapa dan googling saya menemukan keyboard yang akan cocok dengan Galaxy Tab S7 saya. Saya menemukan Keychron K3 v2, keyboard 75% dengan low profile optical switch dan desain tipis yang seharusnya juga ringan. Dan sebagai penggemar red switches maka saya membeli Keychron K3 v2 Low Profile Keychron Optical Switch.

Kesan Pertama

Waktu membuka kemasan keyboard ini, sangat terasa sekali produk Keychron. Kemasan hitam elegan dan mewah. Di dalam kemasan disertakan juga keycaps puller, switch puller, manual book dan beberapa alternatif keycaps.

isi kemasan keychron k3 v2

Kesan pertama kali menggunakan keyboard ini ternyata lumayan enak. Jarak tekan sampai dasar rendah sehingga aktuasinya cepat (mirip keyboard laptop). Cukup disentuh ringan, tombol sudah terinisialisasi. Hal ini membuat saya sering typo, perlu membiasakan beberapa waktu untuk mengurangi typo.

Bodi keyboard luar atas memakai bahan metal yang kokoh, tidak lentur dan tidak gampang ditekuk. Bagian bawah memakai bahan plastik. Secara umum strukturnya lumayan kokoh jadi jika dibawa (secara wajar) ke mana-mana di dalam tas dicampur dengan barang lain tak akan melengkung.

Bahan keycaps plastik ABS terasa tipis dan suara waktu ditekan pun lumayan cempreng, nadanya tinggi, kurang bass. Kesannya jadi agak “murahan”. Semoga Keychron akan menjual keycaps versi PBT di masa mendatang.

close up switch keychron k3 v2

Apa itu Keychron K3 v2?

Keychron K3 version 2 (v2) adalah keyboard 75% dengan low profile optical switch. Layout 75% artinya keyboard ini tidak mempunyai “numpad” dan tombol-tombol bagian kanan disederhanakan, tapi masih mempunyai baris tombol “F1-F12”.

Low profile optical switch adalah dua teknologi switch keyboard yang baru populer beberapa tahun ini. Low profile adalah desain switch yang lebih tipis (sekitar 35-40% lebih tipis) dan ringan dari switch keyboard standar. Sedangkan optical switch adalah teknologi baru yang menggunakan cahaya untuk mendeteksi status switch tersebut ditekan. Pada umumnya switch menggunakan logam.

Hasilnya Keychron K3 memiliki desain kompak, tipis dan ringan mirip dengan keyboard laptop.

perbandingan keychron k3 v2 dengan keychron k4 v2
Keychron K4 v2 (kiri), Keychron K3 v2 (kanan)

Low Profile Keychron Optical Switch (Red)

Switch ini sangat responsif dan ringan ditekan. Rasanya mirip dengan switch red standar lainnya, yang berbeda low profile switch cukup menekan sedikit sudah teraktuasi.

Konektivitas

Keyboard ini mempunyai dua konektivitas. Kabel USB dan bluetooth. Kabel USB bisa dipakai untuk menghubungkan dengan perangkat lain sekaligus untuk mengisi (charge) baterai. Sedangkan bluetooth untuk menghubungkan dengan perangkat lain sampai tiga perangkat berbeda karena Keychron K3 bisa menyimpan tiga profile bluetooth.

saklar keychron k3 v2 belakang

Mac/iOS & Win/Android/Linux

Keychron K3 mempunyai dua mode untuk dipakai di ke Mac/iOS dan Win/Android/Linux. Masing-masing ekosistem tersebut mempunyai setelan yang berbeda terutama antara “option & command” (Mac/iOS) dan “window(super) & alt” (Win/Android/Linux). Saklar untuk memilih mode tersebut ada di bagian belakang. Jadi kita bisa memakai keyboard ini di semua ekosistem cukup dengan menggeser saklar tanpa perlu mengotak-atik software untuk memetakan tombol “option & command” ke “window(super) & alt” atau sebaliknya.

Backlight

backlight keychron k3 v2

Keyboard ini mempunyai beberapa mode backlight. Cara mengaturnya juga cukup mudah. Saya seringnya memakai mode statis dengan warna semau saya. Backlight cukup terang dan tak menggangu.

backlight keychron k3 v2 gelap

Baterai

Kapasitas baterai diklaim sekitar 30 jam, jika dipakai 8 jam sehari maka perlu mengisi baterai setiap 3-4 hari. Saya sendiri belum membuktikannya.

Kesan selanjutnya…

Setelah hampir sebulan saya memakai Keychron K3 v2 saya mulai nyaman dengan keyboard ini. Saya sudah terbiasa dengan aktuasi switch yang rendah dan ringan. Sudah banyak berkurang typo jika memakai keyboard ini untuk menulis.

Ukuran yang kompak dan ringan membuat keyboard ini enak dibawa ke mana-mana. Keyboard ini tak terlalu panjang jadi bisa masuk bagasi motor dengan mudah. Kebetulan saya mendapatkan bonus carrying pouch sehingga aman dari benturan. Dimasukkan ke dalam tas untuk laptop 14 inch pun juga cukup.

Baterai cukup digunakan untuk beberapa hari dengan backlight selalu menyala. Sejujurnya saya hanya memakai keyboard ini ketika butuh menulis panjang dengan tablet (seperti menulis artikel ini). Jadi setiap harinya tak sampai satu jam. Selama satu bulan terakhir saya hanya mengisi baterai 1 kali. Itupun bukan karena baterai sudah habis, saya akan ke luar kota jadi lebih baik kalo bawa keyboard dengan baterai penuh.

keychron k3 v2 dan galaxy tab s7

Kesimpulan

Menurut saya, Target pengguna Keychron K3 v2 ditujukan untuk pengguna Apple Keyboard atau pengguna yang membutuhkan keyboard ringan, tipis dan memiliki konektivitas bluetooth. Orang yang sering bepergian dan pindah tempat yang bekerja dengan tablet atau laptop dengan keyboard bawaan yang tak menyenangkan, Keychron K3 v2 bisa menjadi alternatif yang cocok. Dipakai dengan PC pun juga bisa karena ukuran yang kecil, keyboard ini bisa jadi alternatif untuk orang yang menggunakan meja kecil atau menambah ruang di meja.

Keychron K3 version 2 mempunyai kualitas yang baik. Tipis, ringan dan kokoh. Yang tak terlalu baik adalah keycaps berbahan ABS yang terkesan “murah”. Harganya tak murah sekitar Rp. 1.500.000 (jika beruntung bonus carrying pouch).

Referensi